Malinau – Jumat, 11 April 2025 – Sejak pukul 10.00 WITA hingga berita ini dimuat pukul 14.00 WITA, banjir besar kembali melanda wilayah Kabupaten Malinau. Air kiriman dari hulu Sungai Mentarang dan Sungai Sembuak Warod menyebabkan peningkatan debit air yang signifikan hingga merendam pemukiman warga.
Banjir hampir merata melanda tiga kecamatan yaitu Malinau Kota, Malinau Barat, dan Malinau Utara dengan tinggi air yang bervariasi. Di beberapa titik, ketinggian air bahkan mencapai sepinggang orang dewasa, khususnya di wilayah Desa Respen Tubu.
Ketua RT 1 Desa Respen Tubu, Huda, menyampaikan bahwa banjir kali ini sangat cepat naik karena terjadi bersamaan dengan pasang air sungai. “Air besar dari hulu bertemu dengan pasang, jadi naiknya cepat dan deras. Banyak rumah warga yang terdampak, air masuk ke dalam rumah,” ujar Huda saat diwawancarai oleh gemakaltara.id.
Tindakan cepat dan kepedulian sosial yang ditunjukkan oleh Ketua RT 1, Huda, patut diapresiasi. Di tengah situasi darurat, ia turun langsung membantu warga mengangkut barang-barang yang terendam banjir, serta memberikan arahan dan himbauan penting terkait keselamatan keluarga. Kepemimpinannya dalam menghadapi bencana ini mencerminkan semangat gotong royong dan tanggung jawab sosial yang tinggi di tengah masyarakat.
Ia juga mengingatkan warga agar selalu menjaga keselamatan, terutama anak-anak serta mewaspadai bahaya listrik. “Desa Respen Tubu, khususnya RT 1 memang langganan banjir, jadi kami selalu waspada. Keselamatan keluarga adalah yang utama,” tegasnya.
Banjir ini juga berdampak langsung pada aktivitas perekonomian warga yang terganggu akibat genangan air yang meluas dan masuk ke pemukiman. Hingga saat ini belum ada laporan korban jiwa, namun warga diimbau tetap siaga dan mengikuti arahan dari pihak RT dan relawan setempat.
Tim gemakaltara.id akan terus memantau perkembangan situasi banjir di wilayah Malinau dan sekitarnya. ( Ra )

