MAJALENGKA, Jawa Barat –
Kandidat Bupati Majalengka, Maman Imanulhaq, saat berkampanye di Desa Cicanir, Kecamatan Talaga bertemu dengan marbot mushola, penderita tuna netra, warga, dan tokoh masyarakat setempat.
Saat tanya jawab berlangsung dengan, Dedi merupakan marbot mushola yang menderita tuna netra, kandidat Bupati Maman Imanulhaq berjanji akan menanggung biaya pengobatan sebagai upaya penyembuhan.
“Tolong nanti saya ditagih, juga di ingatkan lewat tokoh masyarakat sini, ” kata Calon Bupati nomor urut 1 itu di hadapan ratusan warga di Dusun Pangampiran, Selasa (24/4).
Maman Imanulhaq di hari Selasa berkesempatan berkampanye di beberapa tempat salah satunya di Kecamatan Talaga, dusun Pangampiran, memberi kesempatan untuk berdialog langsung dan bebas dengan dirinya agar bertanya langsung soal apa saja yang nantinya akan dijawab olehnya.
Pada kesempatan berdialog, nampak marbot (penjaga mushola) yang bernama Dedi, ternyata menderita tuna netra. Kang Maman bertanya, “Apa yang Pak Dedi ingin sampaikan, mau minta apa ke saya?,” dia menjawab,”Yang penting saya sehat.”
Mendengar jawaban itu, Kang Maman berujar akan mengupayakan penyembuhan penglihatan Dedi. Karena dirasa dari penjelasan Dedi sebelumnya pernah berobat ke rumah sakit mata di Bandung, namun belum membuahkan hasil hingga sampai saat ini.
Tokoh masyarakat setempatpun, Endang menyampaikan dan meminta kepada Kang Maman untuk bisa memperjuangkan warga Majalengka dengan harapan agar tak tersisih dari laju pembangunan. Dirinya merasa khawatir jika warga Majalengka hanya menjadi penonton dari gemerlapnya kemajuan Majalengka.
“Kami ingin jadi tuan rumah di negeri sendiri, ” katanya.
Seperti adanya pembangunan Bandara Internasional di Kertajati jangan sampai tak berdampak positif bagi warga Majalengka. Dari itu, dia minta Kang Maman untuk mengupayakan supaya prioritaskan tenaga kerja berasal dari Majalengka agar terserap
ketika Bandara itu beroperasi.
Menjawab itu Kang Maman mengatakan, pemerintahan yang dipimpinnya nanti antara lain akan menciptakan banyak peluang usaha, sehingga warga Majalengka bisa maju seiring dengan laju pembangunan.
“Kita jangan hanya jadi ‘dibelakang rumah’ dari adanya Bandara. Nanti diupayakan ditumbuhkan sentra-sentra ekonomi, termasuk di Kecamatan Talaga,” tandasnya. ** (Sigit)
